Bentuk umum :
p(x), g(x) disebut koefisien jika r(x) = 0, maka Persamaan Differensial diatas disebut homogen, sebaliknya disebut non homogen.
Persamaan Differensial Biasa Linier orde dua homogen dengan koefisien konstan, memiliki bentuk umum:
dimana a, b merupakan konstanta sebarang.
1. SOLUSI HOMOGEN
Diketahui
Misalkan
Persamaannya berubah menjadi
sebuah persamaan kuadrat.
Jadi kemungkinan akarnya ada 3 yaitu :
a. Akar real berbeda
Memiliki solusi basis
dan mempunyai solusi umum
b. Akar real kembar
Memiliki solusi basis
dan mempunyai solusi umum
c. Akar kompleks kojugate
Memiliki solusi basis
dan
dan mempunyai solusi umum
Contoh :
2. PERSAMAAN DIFFERENSIAL NON HOMOGEN
Bentuk umum :
dengan
Solusi total :
Dimana Yh = solusi P D homogen
Yp = solusi P D non homogen
Menentukan Yp
a) Metode koefisien tak tentu
b) Metode variasi parameter
3. METODE KOEFISIEN TAK TENTU
Pilihlah Yp yang serupa dengan r(x), lalu substitusikan ke dalam persamaan.
Catatan :
Solusi parsial tidak boleh muncul pada solusi homogennya. Jika hal ini terjadi, kalikan solusi khususnya dengan faaktor x atau x2 sehingga tidak memuat lagi solusi homogennya.
Contoh :
4. METODE VARIASI PARAMETER
Metode ini digunakan untuk memecahkan persamaan-persamaan yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan metode koefisien tak tentu.
Persamaan Differensial orde dua non homogen
memiliki solusi total :